|

bingung mau mulai darimana.
DULU, aku mengagung-agungkan yang namanya persahabatan. Sampai-sampai aku nutup mata sama kenyataan yang ada, dimana orang sekitarku ngeliat perubahan mereka, sedangkan aku emang beneran nggak peka dan nggak kerasa sama sekali apa yang berubah dari kelakuan mereka. Sampai semua itu kejadian, dan aku cuma bisa nangis. Nangis dan nggak pernah saling sapa dengan satu dari 2 pihak yang terlibat. Aku mati rasa sama satu pihak itu. Ada rasa nggak suka tiap liat dia. Ngehindarin setiap kegiatan yang berhubungan sama mereka. Sampai berbulan-bulan berlalu, aku baru bisa ngerasa 'ringan' buat liat mereka

Dari rasa 'ringan' itu aku baru sadar kalo saat itu aku baru bener-bener ngerasa ikhlas. Ikhlas buat ngelepasin dia dan semua kenang-kenangan yang bikin melayang, yang ternyata bukan buat aku. Rasa ikhlas itu diselingin doa agar mereka bahagia. Agar hati ini tidak memilih orang yang 'sama'. Juga doa agar semuanya kembali 'normal' seperti semula, walaupun sampai sekarang semuanya tidak pernah kembali seperti dulu. Semua doa dan rasa ikhlas ini, muncul dengan sendirinya, seiring dengan luka yang telah mengering, mengelupas, dan tumbuh kulit baru yang lebih sehat. Tanpa bantuan obat apapun, tanpa di obati oleh siapapun.
at last, i have to let him go. BYE


Oke. galau banget ya post kali ini. Ini semua gara-gara tadi liat see friendship setaun yang lalu. Pertamanya mau ngatain temen gitu, eh malah kena getahnya. Malah baca-baca wall yang bikin hati cenat cenut. Tapi, sekarang aku udah gapapa kok. Aku nulis kayak gini cuma buat mengenang aja. Hubunganku sama kedua belah pihak udah baik. Semakin membaik malah. dan aku suka aja sama gaya nulisku yang bisa dibilang romantis untuk ukuran anak bebal kayak aku.

See ya folks :*

he**

|
hello. Soal uasnya laknat banget. Apalagi fisika. Aduh udah ya jangan di bahas.
Yaudahlah, aku mau ngepost tentang sesuatu, habis ini. lagi mood aja soalnya
I love you(?)